Assalamualaikum. Selamat pagi Mak, sudah sahur kan? Semoga sahur kita diberkahi oleh Allah swt. Aamiin. đŸ˜‡
Tema hari ini, agak berat sebenarnya, karena harus menulis tentang ‘Nuzulul Quran’. Salah satu hari bersejarah bagi umat Islam.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Nuzulul Quran adalah turunnya (wahyu) Alquran pertama kali kepada Nabi Muhammad saw. ketika beliau menyepi di Gua Hira pada tanggal 17 Ramadan pada usia beliau yang ke-40 tahun. Sedangkan dalam Wikipedia Bahasa Indonesia, Nuzulul Quran secara harfiah berarti turunnya Alquran (kitab suci agama Islam) adalah istilah yang merujuk kepada peristiwa penting penurunan “Alquran secara keseluruhan diturunkan dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul 'Izzah di langit dunia.
***
Dikisahkan bahwa, Nabi Muhammad senang sekali melakukan tahannuts di Gua Hira. Tahannuts adalah menyendiri dalam rangka beribadah kepada Allah swt. Dalam bertahannuts, orang menjelajahi hati dan memikirkan perjalanan hidupnya yang timpang. Dalam tahannuts, orang menyatukan kembali jiwa dan fisiknya. Sebab dalam menjalani kehidupan, orang lebih sering memikirkan fisik daripada jiwanya.
Hal ini bermula dari berbagai tanya berkecamuk dalam diri Rasulullah, mulai dari keberadaan berhala yang tak bisa berbuat apa-apa, hingga pertanyaan paling utama, mengenai siapa di balik penciptaan semua yang terbentang di bumi ini.
Demikianlah, Nabi Muhammad tidak mencari kebenaran dalam kisah-kisah lama atau tulisan para pendeta. Dia mencari kebenaran lewat alam dengan mengasingkan diri dari keramaian, dan melakukan perenungan. Beliau bertahanuts beberapa hari setiap bulan dan sepanjang bulan Ramadan. Semakin lama, jiwanya semakin matang dan semakin terisi penuh. MasyaAllah … berbeda sekali dengan kita yang ketika mendapat masalah terkadang masih salah langkah, bukannya instropeksi diri, tetapi lebih seringnya justru mencari kesalahan pada hal atau orang lain, atau melakukan pelarian pada hal-hal yang kurang tepat. Sehingga bukannya semakin lepas dari masalah, justru memperumit keadaan. Astaghfirullah.
Sampai suatu ketika, pada bulan Ramadan, banyak yang mengatakan terjadi pada 17 Ramadan, malaikat Jibril menemui beliau di Gua Hira. Ia datang membangunkan Nabi Muhammad yang sedang tidur karena kelelahan. Jibril membawa sehelai lembaran dan berkata kepada Rasulullah, “Iqra (bacalah)!”. Nabi Muhammad yang pemberani dan tenang itu amat terkejut melihatnya, ia menjawab, “Saya tidak dapat membaca.” Kemudian Malaikat Jibril mendekap sehingga Nabi Muhammad merasa lemas. Jibril melepaskan dekapannya, lalu berkata lagi, “Bacalah!”
Kejadian tersebut berulang sampai tiga kali. Nabi Muhammad bertanya, “Apa yang harus saya baca?” Barulah Jibril membacakan Surat Al ‘Alaq ayat pertama sampai ayat kelima.
Setelah Nabi Muhammad mampu menirukannya, Malaikat Jibril pun pergi meninggalkannya. Nabi Muhammad mendadak tersentak sadar. Beliau terbangun dari ketakutan dan dipenuhi tanya dalam hati. Beliau pun segera bergegas untuk pulang. Saat perjalanan pulang, Muhammad mendengar namanya dipanggil. Panggilan tersebut terasa dahsyat sekali. Beliau memandang ke cakrawala dan melihat malaikat berbentuk manusia. Muhammad tertegun ketakutan dan terpaku di tempatnya. Kemanapun ia memalingkan muka, rupa malaikat yang indah itu tak juga berlalu dari pandangannya. Satu-satunya yang mampu menenangkan hati Rasulullah saw saat itu hanyalah Bunda Khadijah ra.
Dahsyatnya peristiwa mengenai permulaan kenabian dan turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad saw ini terjadi pada malam penuh kemuliaan, sebagaimana firman Allah swt.
“Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang batil). (Q.S. Al Baqarah [2] : 185).
Allah juga berfirman :
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam kemuliaan. (Q.S. Al-Qadr [97] : 1)
MasyaAllah, begitu istimewanya peristiwa nuzulul quran. Semoga kita termasuk yang mendapatkan rahmat Allah swt di malam lailatul qadar tahun ini. đŸ˜‡
Posting Komentar
Posting Komentar