Komprod Day 1 |
Beberapa hari belakangan, Kiya lagi suka begadang. Pukul 10 malam biasanya ia baru terlelap dalam buaian mimpi di pembaringan. Pas banget kemarin baru dapat materi mengenai komunikasi produktif. Wah, kebetulan yang menyenangkan sekali.
Berkomunikasi dengan baik itu sangat penting, termasuk komunikasi dengan suami, dan buah hati kita. Jika salah dalam penyampaian, bukan hanya pesan tak tersampaikan, justru bisa menimbulkan permasalahan.
Nah, hari ini kami, di kelas bunda sayang batch 4, mulai menerima tantangan untuk melakukan komunikasi produktif dengan suami atau anak. Awalnya, memang tidak direncana, tetapi tanpa sengaja Ibu Kiya sudah mempraktikan dua cara berkomunikasi produktif dengan anak, yaitu mengendalikan emosi, dan mengubah kata tidak bisa menjadi bisa. Bagi Ibu Kiya, cara yang kedua inilah yang paling berkesan.
Berkomunikasi dengan baik itu sangat penting, termasuk komunikasi dengan suami, dan buah hati kita. Jika salah dalam penyampaian, bukan hanya pesan tak tersampaikan, justru bisa menimbulkan permasalahan.
Nah, hari ini kami, di kelas bunda sayang batch 4, mulai menerima tantangan untuk melakukan komunikasi produktif dengan suami atau anak. Awalnya, memang tidak direncana, tetapi tanpa sengaja Ibu Kiya sudah mempraktikan dua cara berkomunikasi produktif dengan anak, yaitu mengendalikan emosi, dan mengubah kata tidak bisa menjadi bisa. Bagi Ibu Kiya, cara yang kedua inilah yang paling berkesan.
***
Usai salat magrib, sengaja kuingatkan Kiya untuk tidur lebih awal dari sebelumnya. Hari-hari sebelumnya, kami melakukan kesepakatan yang sama, tetapi selalu gagal karena cara penyampaian saya yang kurang tepat, bahkan sempat muncul melodrama karena sedikit kupaksa.
Pukul 19.00 kuingatkan kembali Kiya untuk tidak tidur terlalu malam, “Sayang, sebentar lagi waktunya tidur. Habis ini Kiya pipis, cuci kaki, cuci tangan baca buku di kamar terus tidur ya.”
“Sebentar lagi ya, Bu.” jawabnya sambil membuat lingkaran kecil di tangannya.
10 menit berlalu. “Sayang, Kiya bisa lho bobok lebih awal.” Dia pun mengangguk.
Kutemani dia ke kamar kecil, lalu masuk ke kamar membawa buku favoritnya. “Ibu main balon dulu, ya.” pintanya.
“Sayang, Kiya bisa lho bobok lebih awal. Besok bisa bangun pagi terus main lagi.”
Dia pun merebahkan tubuhnya di tempat tidur, meski matanya masih berbinar, tanda belum ngantuk, kuajak dia melafalkan doa sebelum tidur bersama.
“Kiya bisa lho bobok lebih awal.” ucapku sekali lagi sambil tersenyum dan membelai rambutnya. Lalu mulai kubacakan cerita satu persatu dari buku yang diambilnya. Sesekali ia masih bangun, dan ikut berkomentar mengenai isi bukunya.
Mendekati buku terakhir, tak lagi kudengar suaranya. Meski sesekali ia berusaha membuka mata, tak butuh waktu lama ia terlelap kembali.
Si Cinta sudah lelap |
Saya benar-benar takjub, hanya dengan mengubah kalimat keluhan, “Kiya kok tidak bisa tidur awal” menjadi “Kiya bisa tidur awal” mampu menghapus kebiasaan Kiya begadang akhir-akhir ini.
Sungguh kekuatan kata-kata itu sangat berarti. Malam ini Kiya bisa tidur sebelum pukul 20.00, artinya Ibu Kiya punya waktu me time lebih lama dari biasanya. Alhamdulillah. Benar-benar bersyukur bisa mempraktikkan komunikasi produktif ini.
___
#hari1 #gamelevel1 #tantangan10hari #komunikasiproduktif #kuliahbundasayang #institutibuprofesional #kekuatankata #komprod #komproddengananak
Posting Komentar
Posting Komentar