Tak Perlu Kode-kodean - Coretan Ibu Kiya

Komprod Day 16

Hari ini benar-benar wow, karena baru sembuh dari migren efek menstruasi. Uring-uringan itu sudah pasti, intinya sih ingin dimengerti.

Nah, berhubung si ayah sedang tidak peka, tadi sore ibu mendadak banyak diamnya. Awalnya hanya karena hal sepele sih, tapi jadi melebar kemana-mana. Ya, mau gimana lagi, PMS itu memang bikin kacau suasana hati. Lhoh, kok jadi PMS yang dikambinghitamkan? Hahaaa ….

“Ibu kenapa?” tanya si Ayah sore tadi.

“Nggak papa.” sewot terus diem.

Eh, si ayah bukannya merayu atau melakukan sesuatu untuk meredakan ngambeknya ibu, malah ikutan diam dan asyik sendiri. Kan gondok jadinya. Huft.

Lama-lama didiemin kok makin tersiksa ya. Rentetan kata, dan luapan amarah yang terpendam seolah ingin meledak dan menimbulkan bencana.

Tiba-tiba ingat materi komunikasi produktif di kelas bunda sayang. Komunikasi orang dewasa itu mengutamakan logika, bukan perasaan.

Salah satu kaedah komunikasi produktif dengan pasangan adalah clear and clarify.

Mau tak mau mencoba membuka hati. Daripada kode-kodean tetapi tak kunjung dimengerti, meski dengan terpaksa, ibu mulai buka suara. Menyatakan rasa yang mengganjal dalam hati. Akhirnya suami pun menanggapi, dan kami pun kembali berhaha hihi.

Aihhh … rasanya benar-benar terbantu dengan semua ilmu dalam materi komunikasi produktif. Tak apa mencoba dengan paksay di awal, semoga bisa menjadi habit yang menghindarkan kami dari miskomunikasi. Alhamdulillah. 😇

___

#hari16

#gamelevel1

#tantangan10hari

#komunikasiproduktif

#kuliahbundasayang

#institutibuprofesional

#komprod

#komproddengansuami

#bunsayjateng4