Melatih Kemandirian Day 10 |
Mengerjakan pekerjaan rumah tangga adalah salah satu bagian dari 12 kegiatan mandiri sederhana yang harus dapat dikerjakan sendiri oleh anak sejak usia 7 tahun, sebagaimana berikut:
1. mandi
2. sikat gigi
3. makan sendiri
4. istinja (toilet activity)
5. membereskan tempat
6. menyimpan barang yang sudah dipakai pada tempatnya
7. mencuci peralatan makan yang dipakainya sendiri
8. menutup aurat
9. tidur wajib dipisah
10. sholat sudah dimulai
11. diberikan satu tugas rumah tangga
12. diberi otonomi mengelola uang
Mengapa 7 tahun? Karena mereka sudah masuk pada tahapan berpikir operasional – konkret.
Pekerjaan-pekerjaan sederhana ini membuat mereka akan memiliki habit tanggung jawab, mandiri dan kemauan untuk “kerja” (etos kerja).
Membuat anak mencuci piring, memasak, menyapu, mungkin pekerjaan sulit jika sekadar bisa. Namun, menumbuhkan anak untuk memiliki “kemauan” konsisten melakukannya, inilah pekerjaan tersulit. Ingat, membangun kemauan kerja atau etos kerja bukanlah pekerjaan instan, ini tidak bisa dilakukan hanya dengan beberapa hari pelatihan.
Tidak mudah karena, sungguh tidak ada anak yang ikhlas disuruh mengerjakan tugas rumah tangga, sholat, dan lain-lain. Karena itu, mustahil kita menuntut KESADARAN anak untuk membiasakan ini semua.
Membuat anak mencuci piring, memasak, menyapu, mungkin pekerjaan sulit jika sekadar bisa. Namun, menumbuhkan anak untuk memiliki “kemauan” konsisten melakukannya, inilah pekerjaan tersulit. Ingat, membangun kemauan kerja atau etos kerja bukanlah pekerjaan instan, ini tidak bisa dilakukan hanya dengan beberapa hari pelatihan.
Tidak mudah karena, sungguh tidak ada anak yang ikhlas disuruh mengerjakan tugas rumah tangga, sholat, dan lain-lain. Karena itu, mustahil kita menuntut KESADARAN anak untuk membiasakan ini semua.
Oleh karena itu, orang tua punya tugas untuk mengingatkan. Bagian dari ketegasan adalah mengingatkan. Hanya saja cara “mengingatkan” ke anak, akan melelahkan jika hanya dengan banyak bicara.
Talk less do more. Bagaimana “do more” itu? Ya dengan KETEGASAN. Ketegasan orang tua akan membuat anak perilakunya proper dan akhirnya terjadi PEMBIASAAN. Ketika jadi pembiasaan lalu akan jadi HABIT. Ketika sudah jadi habit maka akan jadi OTOMATIS. Jadi polanya, ketegasan – pembiasaan – habit – kesadaran.
Menjelaskan atau memberikan pengertian pada anak itu penting, tetapi tak perlu banyak-banyak. Selebihnya hanya butuh ketegasan.
Menjelaskan atau memberikan pengertian pada anak itu penting, tetapi tak perlu banyak-banyak. Selebihnya hanya butuh ketegasan.
***
Melatih kemandirian dalam melakukan pekerjaan rumah tangga menjadi salah satu agenda ibu Kiya sejak lama. Meski usianya masih balita, tetapi Kiya enjoy melakukannya, bahkan terkadang ia sendiri yang merajuk untuk diberi kepercayaan. Tentu semua kami lakukan tanpa paksaan dan tidak terjadwal, menyesuaikan situasi, kondisi, dan kemauan Kiya.
Salah satu rutinitas harian yang melibatkan Kiya adalah mencuci baju. Kebetulan, kami masih mencuci baju secara manual menggunakan tangan. Selain karena watt listrik di rumah yang tidak kuat, bagi Mbah Kiya mencuci dengan mesin itu kurang bersih. Berhubung masih menumpang, kami pun mengikuti apa yang ada.
Sisi positifnya, kami memiliki kesempatan untuk melibatkan Kiya dalam kegiatan mencuci pakaian. Meski belum sempurna, dan tergantung mood, paling tidak kami sudah mengenalkan pada Kiya tentang bagaimana proses mencuci baju dari merendam hingga menjemur.
Alhamdulillah, dia pun menikmati kegiatan mencuci pakaian seperti sore tadi. Karena saat membantu ibu mencuci, Kiya bisa bebas bermain gelembung dan air sesuka hati.
***
Sumber bacaan :
Bukhari, Ihsan Baihaqi Ibnu. 2016. Bagaimana Membiasakan Anak Mandiri di Rumah Kecil? Diunduh dari laman www.auladi.net
___
#Harike-10
#Tantangan10Hari
#GameLevel2
#KuliahBundaSayang
#MelatihKemandirian
#InstitutIbuProfesional
#Tantangan10Hari
#GameLevel2
#KuliahBundaSayang
#MelatihKemandirian
#InstitutIbuProfesional
#komunitasonedayonepost
#ODOPBatch6
Posting Komentar
Posting Komentar