Oleh Nining Purwanti
Melatih Kemandirian |
Seorang ayah ingin anaknya untuk mandiri karena bila kami sudah tiada iya ingin anaknya dapat menghadapi semua masalahnya sendiri, bukan karena iya tak mau tapi karena iya menginginkan yang terbaik untuk yang terbaik dalam hidupmu. –Kang Maman (Maman Suherman)
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, mandiri berarti dalam keadaan dapat berdiri sendiri; tidak bergantung pada orang lain. Sedangkan kemandirian adalah hal atau keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain.
Rasulullah saw bersabda, “Bermain-mainlah dengan anakmu selama seminggu, didiklah ia selama seminggu, temanilah ia selama seminggu pula, setelah itu suruhlah ia mandiri.” (HR. Bukhari)
Mengutip hadis di atas, kita ketahui bahwa melatih kemandirian pada anak termasuk tugas penting orang tua. Semakin dini kita melatihkan kemandirian, akan semakin mudah dan tertanam kuat karakter tersebut pada buah hati kita.
Berdasarkan materi dan diskusi kelas bunda sayang Institut Ibu Profesional, ada faktor pendukung dan cara yang dapat kita lakukan untuk melatih kemandirian anak sejak dini. Berikut saya sertakan rangkumannya.
Faktor Pendukung Kemandirian Anak
Sukses tidaknya latihan kemandirian pada anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
Sukses tidaknya latihan kemandirian pada anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
1. Lingkungan yang ramah anak.
2. Kesepakatan dengan anak sebelum membuat aturan.
3. Konsisten dengan aturan.
4. Menyampaikan risiko bila tidak taat aturan.
5. Tanggungjawab sesuai usia dan kemampuan.
6. Memotivasi anak.
Latihan Kemandirian Sesuai Usia Anak
Melatih kemandirian pada anak harus kita sesuaikan dengan kemampuannya.
Latihan kemandirian untuk anak usia 0 - 12 bulan
Melakukan teknik hypno parenting, yaitu menyampaikan pesan-pesan positif kepada
bayi di saat terbaik mereka merekam memori.
Latihan kemandirian untuk anak usia 0 - 12 bulan
Melakukan teknik hypno parenting, yaitu menyampaikan pesan-pesan positif kepada
bayi di saat terbaik mereka merekam memori.
Contoh :
"Waktunya mandi sayang, yuuk lepas bajunya. Mulai dari tangan kiri yaa … trus tangan kanan,”
"Waktunya mandi sayang, yuuk lepas bajunya. Mulai dari tangan kiri yaa … trus tangan kanan,”
“Hebaatt! Anak bunda memang pintar!"
"Ohh, dedek mau pipis ya? Bilang, Bunda ... akumau pipis.”
“Pintar! Sudah? Yuk, kita bersihkan."
Usia Balita (1 - 3 tahun)
1. Mengontrol diri sendiri
1. Mengontrol diri sendiri
2. Mengutarakan keinginannya
3. Membersihkan diri di kamar mandi (toilet training)
4. Makan sendiri
5. Memilih baju dan berpakaian
6. Menyapih
Usia 3 - 5 tahun
1. Toilet training
2. Membereskan mainan
3. Meletakkan baju kotor dan piring kotor di
tempatnya
1. Toilet training
2. Membereskan mainan
3. Meletakkan baju kotor dan piring kotor di
tempatnya
4. Mencuci baju atau piring kotor.
Usia Sekolah (6- 12 tahun)
1. Mengatur waktu antara tugas rumah
dan tugas sekolah
dan tugas sekolah
2. Membuat PR/belajar mandiri
3. Mengenali gaya belajarnya sendiri
4. Kenali potensi anak dan lecutkan
3. Mengenali gaya belajarnya sendiri
4. Kenali potensi anak dan lecutkan
5. Disiplin diri
6. Atur waktu khusus bermain
7. Konsisten dalam menjalaninya
Tips dalam melatih kemandirian pada anak
Pujilah hasil kerja anak-anak, bergembiralah bersama, berikan hadiah jika anak bisa mengerjakan tugasnya dengan baik! Jika pekerjaan anak-anak dirasa kurang bersih, bunda bisa mengulangi mencuci baju/piring tapi tanpa sepengetahuan anak-anak!
Tips dalam melatih kemandirian pada anak
Pujilah hasil kerja anak-anak, bergembiralah bersama, berikan hadiah jika anak bisa mengerjakan tugasnya dengan baik! Jika pekerjaan anak-anak dirasa kurang bersih, bunda bisa mengulangi mencuci baju/piring tapi tanpa sepengetahuan anak-anak!
Adapun tahapan membuat anak mandiri adalah sebagai berikut.
1. Awali dengan keterampilan mengurus diri sendiri
2. Beri waktu untuk bermain bebas
3. Membantu tugas rumah, menyiram tanaman, membuang sampah
4. Biarkan mengurus waktu sendiri dalam urusan sekolah dan main.
5. Diberi tanggung jawab dan dimintai pertanggungjawabannya.
6. Kondisi badan yang FIT, olahraga, dan kegiatan di alam terbuka
7. Izinkan anak menentukan tujuan sendiri.
8. Ingatkan bahwa orangtua tidak akan selamanya bersama anak-anak.
1. Awali dengan keterampilan mengurus diri sendiri
2. Beri waktu untuk bermain bebas
3. Membantu tugas rumah, menyiram tanaman, membuang sampah
4. Biarkan mengurus waktu sendiri dalam urusan sekolah dan main.
5. Diberi tanggung jawab dan dimintai pertanggungjawabannya.
6. Kondisi badan yang FIT, olahraga, dan kegiatan di alam terbuka
7. Izinkan anak menentukan tujuan sendiri.
8. Ingatkan bahwa orangtua tidak akan selamanya bersama anak-anak.
Selain yang disebutkan di atas ada keterampilan lain untuk dilatihkan kemandirian, yaitu :
MEMBERESKAN MAINAN
Kenalkan anak dengan tugas membereskan mainannya sendiri, anak mandiri, dan ibu pun terbebas dari stress.
MEMBERSIHKAN KAMAR MANDI
Saatnya main air! Anak-anak biasanya suka bermain basah-basahan, maka ajak anak untuk kegiatan yang satu ini. Tantang anak untuk membersihkan kamar mandi sebelum mereka mandi sore. Lakukan bersama-sama, berilah contoh, dan bergembiralah bersama!
MEMBUAT KREASI MAINAN
Mainan yang dibuat sendiri memiliki nilai tersendiri, baik bagi anak maupun kita orangtuanya. Proses membuatnya pun akan mendekatkan orangtua dan anak.
MENYAPU DAN MENGEPEL
Buat permainan kreatif. Ajak anak-anak bermain treasure hunt!
Mencari harta karun dengan cara membersihkan sekitar perabotan di dalam rumah. Jika berhasil, berilah pujian atau hadiah. Selesai menyapu, ajari anak mengepel. Aha! Bermain air. Nikmati proses ini bersama tanpa harus memaksakan.
MEMASAK
Tidak ada pantangan anak kecil masuk dapur dan belajar memasak, tentunya setelah dikenalkan resikonya agar terhindar dari bahaya. Ajarkan masakan yang mudah seperti telur dadar, telur ceplok, pancake, nasi goreng.
***
Sumber:
___. 2014. Antologi Bunda Sayang Institut Ibu Profesional. Gazzamedia.
___
#komunitasonedayonepost
#ODOPBatch6
Posting Komentar
Posting Komentar